
Subang, Narose Media – Bupati Subang Reynaldy Putra Andita hadir dalam Pelepasan Ekspor Komoditi Kopi, pada Senin (28/07) di Gudang SRG Koperasi Gunung Luhur Berkah, Kecamatan Cisalak.
Kang Rey hadir mendampingi Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia Dyah Roro Esti Widya Putri, B.A., PG.Dip., M.Sc. dalam pelepasan ekspor komoditas kooi ke China.
Miftahudin Shaf, SH Ketua Koperasi Gunung Luhur Berkah menuturkan koperasi yang telah melakukan ekspor sejak 2019 ini memiliki kapasitas ekspor lebih dari 1000 ton per tahunnya. Bahkan sejak Agustus tahun lalu sampai bulan Maret, Koperasi Gunung Luhur Berkah telah mengekspor 960 ton komoditas kopi ke berbagai negara mulai dari Mesir, Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, Lebanon, Vietnam, dan tujuan ekspor kali ini yaitu China dengan omzet mencapai 4,6 juta US Dollar.
Miftahudin yakin dengan kerja keras dan kerja sama semua pihak koperasi yang ada di sebuah desa kecil bisa memberikan kesejahteraan bagi anggotanya bahkan bisa berkontribusi bagi Kabupaten Subang.
“Di satu desa terpencil, badan usaha koperasi tapi bisa menyumbagkan devisa yang tidak kecil. 2 tahun ke depan kami memiliki target anggota kami para petani kopi memiliki penghasilan 15 ribu dollar per tahun.”
Mengawali sambutannya Kang Rey mengaku bangga atas ekspor yang dilakukan Koperasi Gunung Luhur Berkah yang merupakan simbol kemajuan sektor pertanian dan perdagangan Kabupaten Subang.
“Ini samgat membanggakan. Ini bukan hanya capaian koperasi, tapi simbol kemajuan sektor perdagangan dan pertanian Kabupaten Subang,”
Kang Rey yakin Kabupaten Subang yang saat ini menyandang predikat lumbung padi nomor 3 akan mampu memiliki komoditas baru yaitu kopi sebagai produk unggulan.
“Subang ini lumbung padi ketiga dan alhamdulillah dengan berkembangnya kopi bisa menjadi komoditi khas Kabupaten Subang,”
Kang Rey menegaskan cita-cita bagi kemajuan perdagangan dan pertanian Kabupaten Subang hanya bisa dicapai dengan kerja sama seluruh pihak mulai dari Kementerian, Pemerintah Daerah, Bank, Koperasi, dan petani kopi.
Kolaborasi dari berbagai pihak menghasilkan hal yang luar biasa. Kami yakin eskpor ini merupakan tahap awal perluasan pasar bagi produk unggulan hasil petani lokal,”
Kang Rey menambahkan Kabupaten Subang memiliki peluang lebih dalam ekspor produk unggulan karena adanya Pelabuhan Patimban akan segera digunakan untuk proses ekspor impor. Menurut Kang Rey hal itu harus dilihat sebagai peluang khususnya generasi muda Subang agar tidak malu menjadi petani.
“Insyaallah tahun depan ekspor impor bisa dilajukan di Pelabuhan Patimban sehingga akan mempermudah proses pengiriman. Sebenarnya kalau anak muda kita bisa melek dan tidak gengsi, sektor ini bisa jadi sumber mata pencaharian anak-anak kita,”

Terakhir Kang Rey yakin keberhasilan Koperasi Gunung Luhur Berkah akan menjadi pemicu bagi pelaku usaha di Kabupaten Subang untuk meningkatkan kualitas dan memeprluas pasar.
“Ini akan jadi Pemacu semangat bagi seluruh pelaku usaha di Kabupaten Subang untuk meningkatkan kualitas produk dan memperluas pasar.” Pungkas Kang Rey.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan SK Persetujuan Koperasi Gunung Luhur Berkah melaksanakan SRG oleh Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia kepada Ketua Koperasi Gunung Luhur Berkah disaksikan oleh Kang Rey.
Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia Dyah Roro Esti Widya Putri, B.A., PG.Dip., M.Sc. pada kesempatan tersebut menuturkan keberhasilan kali ini adalah secuil dari langkah menuju Indonesia Emas 2045.
“Mandat Presiden bagaimana Indonesia bisa betul-betul mengupayakan untuk mencapai Indoensia Emas 2045 dan ini salah satunya,”
Senada dengan Kang Rey, Wamen Perdagangan Dyah menekankan pentingnya kolaborasi dan kerja sama untuk mencapai tujuan sehingga keberhasilan program dapat memberi manfaat bagi berbagai lapisan.
“Dengan semangat gotong rotong kita bisa realisasikan hal yang luar biasa yang dapat menimbulkan efek domino mulai dari level petani dengan peningkatan kesejahteraan,”
Wamen Perdagangan mengajak pelaku usaha untuk memanfaatkan banyak kesempatan di pasar global mulai dari tarif 0% ke Eropa dan 19% ke Amerika Serikat yang diupayakan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
“Pak presiden langsung handle tarif yang ditetapkan Amerika yang menjadi angin segar bagi dunia usaha dan bagi bangsa Indonesia,”
Terakhir Wamen Perdagangan berharap kegiatan kali ini bukan yamg terakhir kali karena dampak yang diberikan bagi masyarakat sangat besar.
“SRG ini sangat mampu memberdayakan masyarakat dan semua yang terlibat. Ini bukan terakhir kalinya.” Tutup Wamen Perdagangan.
Acara ditutup dengan pelepasan komoditas kopi sebanyak 3 kontainer atau 57 ton yang diekspor ke China ditandai dengan pemecahan kendi oleh Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia didampingi Kang Rey dan pejabat yang hadir. (Dre)
Penulis : Andre Tegar
Editor : Ananda Rizal